PURWOREJO, [15 November 2025] — Sebanyak 250 pelajar SD dan MI Muhammadiyah serta ‘Aisyiyah se-Kabupaten Purworejo menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam ajang bergengsi Kompetensi Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (AIK-BA). Kegiatan yang dipusatkan di SD KUB Purworejo pada Sabtu, 24 Jumadilula 1447 H (bertepatan dengan 15 November 2025 M), ini menjadi momentum strategis untuk meneguhkan peran pendidikan Muhammadiyah dalam membentuk karakter dan kecerdasan spiritual generasi muda.
Pembukaan Penuh Makna oleh PDM Purworejo
Acara pembukaan dihadiri oleh jajaran pimpinan dan tokoh Muhammadiyah setempat, guru pendamping, dan ratusan peserta didik. Kompetisi ini secara resmi dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purworejo, Bapak Drs. H. Pudjiono.
Dalam sambutan intinya, Bapak Drs. H. Pudjiono memberikan penekanan tajam mengenai hakikat dan tujuan keberadaan sekolah-sekolah Muhammadiyah. Beliau menegaskan bahwa mata pelajaran dan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan “ruh” gerakan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bukan sekadar mata pelajaran tambahan atau pelengkap kurikulum, melainkan adalah ruh yang menggerakkan seluruh amal usaha Muhammadiyah. Kompetensi ini harus menjadi pijakan fundamental agar cita-cita luhur kita, yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dapat tercapai,” ujar beliau dengan penuh semangat.
Kecerdasan Spiritual Menuju Indonesia Emas 2045
Lebih lanjut, Bapak Pudjiono menyoroti pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual dalam diri pelajar. Di tengah era kemajuan teknologi yang pesat, beliau mengakui bahwa anak-anak masa kini sudah memiliki modal dasar yang sangat kuat.
“Kita tahu bahwa anak-anak kita, generasi penerus ini, sudah sangat cerdas. Mereka adaptif, cepat belajar, dan menguasai teknologi. Namun, yang tidak kalah penting, bahkan jauh lebih mendasar, adalah pengembangan kecerdasan spiritual mereka,” imbuhnya.
Kecerdasan spiritual, menurut beliau, adalah bekal utama untuk membentengi diri dari berbagai tantangan zaman serta menjadi fondasi moral dan etika dalam berkarya. Bekal inilah yang diyakini akan menjadi kunci untuk menyongsong masa depan bangsa.
“Penguatan karakter berbasis AIK ini secara langsung mendukung visi besar kita bersama. Kita memiliki mimpi kolektif, yaitu bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan menjadi Indonesia Emas. Generasi yang hari ini berkompetisi inilah yang akan menjadi penentu dan motor penggerak terwujudnya mimpi itu,” tegasnya seraya memotivasi seluruh peserta.
Kompetensi Pelatih dan Pendamping Turut Diuji
Sebuah poin menarik yang ditekankan oleh Ketua PDM Purworejo adalah bahwa ajang kompetisi ini tidak hanya sekadar mengukur kemampuan para siswa. Menurut beliau, suksesnya siswa dalam menguasai materi AIK dan Bahasa Arab adalah cerminan langsung dari kualitas proses pembelajaran di sekolah.
“Kompetensi yang kita saksikan hari ini bukan hanya kompetensi siswa. Jauh dari itu, kompetisi ini secara tidak langsung juga merupakan uji kompetensi bagi para pelatih dan pendamping,” ungkapnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa guru-guru dan pendidik di lingkungan pendidikan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah memiliki peran vital sebagai ujung tombak pembentukan karakter. Hasil yang dicapai siswa merupakan indikator keberhasilan para pendidik dalam mentransfer ilmu, menanamkan nilai-nilai keislaman, dan mengajarkan keterampilan berbahasa Arab sebagai salah satu media memahami sumber ajaran Islam.
Menggali Potensi 250 Peserta Terbaik
Kompetisi ini diikuti oleh 250 peserta terbaik yang telah terseleksi dari berbagai SD dan MI di seluruh Kabupaten Purworejo. Mereka berkompetisi dalam berbagai cabang lomba yang menguji pengetahuan keislaman, praktik ibadah, pemahaman Kemuhammadiyahan, serta kemampuan berbahasa Arab, baik lisan maupun tulisan.
Tujuan utama dari kompetisi tahunan ini adalah untuk mengidentifikasi bakat-bakat unggul, memberikan motivasi kepada peserta didik, serta mengevaluasi efektivitas program pengajaran AIK dan Bahasa Arab di sekolah-sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Selain itu, ajang ini juga berfungsi sebagai sarana silaturahmi dan mempererat ukhuwah islamiyah antar pelajar dan lembaga pendidikan di bawah naungan Persyarikatan.
Kepala Sekolah SD KUB Purworejo, selaku tuan rumah, menyatakan apresiasi setinggi-tingginya atas kepercayaan PDM Purworejo. Beliau berharap bahwa semangat kompetisi ini akan terus dijaga, bahkan setelah acara usai, sehingga nilai-nilai yang dilombakan dapat terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan diselenggarakannya kompetisi ini, PDM Purworejo menunjukkan komitmen nyata dalam mencetak generasi Islam yang unggul, berkemajuan, dan berwawasan luas, sekaligus mempersiapkan mereka menjadi arsitek peradaban menuju Indonesia Emas 2045.